Kamis, 23 Februari 2012

Bulan di Ujung Senja

Penulis : Susana Srini
Penerbit : Great! Publisher
Kategori Buku : Novel
Tahun Terbit : 2012
ISBN : 978-602-8696-47
Ukuran : 13 x 18 cm
Tebal : 304 halaman
Harga : Rp 40.000,-
Discount : 20%
Discount Member : 30%
Harga Diskon : Rp 32.000,-
Sinopsis : Sangat menghanyutkan. Pergumulan batin seorang perempuan yang mencari jati diri dalam kehidupan serta pilihan hidup yang harus diambil. Pengalaman penulis selama melayani masyarakat Papua menambah eksotisme dan kedalaman novel ini.
-Hendro Suwito, Penulis dan Pekerja Sosial-

Susana Srini, penulis baru tapi sudah bertutur lugas dan berani dalam buku pertamanya, Bulan di Ujung Senja. Caranya melukiskan konflik amat bersahaja dan bikin penasaran.
-Ita Sembiring, Novelis-

Bagi yang mengenal pedalaman Papua melalui teks-teks lain, novel ini akan  mengubah stereotip negatif yang selama ini terekam. Sedangkan bagi yang baru berkenalan dengan pedalaman Papua, novel ini menjadi kisah yang sangat menginspirasi.
-Sepi Kokoya, Mahasiswa dan Putra Dani-

Perjumpaan Larasati dengan orang-orang di tanah Papua, dengan Hilman seorang dokter idealis yang telah bertahun-tahun mengabdi di tanah itu, juga dengan Kèndy dan Karuni anak tetangga yang kini menjadi sahabat karibnya, sedikit demi sedikit membangunkannya dari tidur panjang.
Larasati sadar, titik hidupnya telah menjadi sebuah koma. Hidup yang sesungguhnya harus dilanjutkan dan harus dipilih jalan seperti apa yang akan dilaluinya. Di atas bukit Jayawijaya itu ia merenungi pilihan hidupnya. Bulan yang selama ini hanya berdiri di ujung senja, akankah terbit menjadi malam, atau terus sembunyi di balik terangnya matahari.
Bahkan senja di Islamabad pun tak jauh berbeda. Larasati tetap diam seperti pecundang yang sembunyi di balik Bulan dan bimbang untuk menemui Jan, sosok yang selama ini menjadi tujuan hidupnya. Ya, di mana pun Bulan memang selalu sama. Hanya Larasati yang bisa membuatnya berbeda, apakah bulan itu harus membiaskan sinarnya yang lembut di malam hari, atau terus bersembunyi.

2 komentar: